Menurut Anastasi dan Urbina (1998) tes psikologi
pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan (distandarisasikan)
atas sampel perilaku tertentu. Standarisasi mengimplikasikan keseragaman cara
dalam penyelenggaraan dan penskoran tes. Dalam rangka menjamin keseragaman
kondisi-kondisi testing, penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci
bagi penyelenggaraan setiap tes yang baru dikembangkan.
Dalam tes psikologi, terdapat berbagai macam untuk
mengetahui potensial yang dimiliki seseorang melalui tes, diantaranya:
- Tes Intelegensi/ kecerdasan; adalah tes yang dirancang untuk mengukur tingkat intelektual dan fungsi kognitif (biasanya pada anak-anak). Tes ini biasanya menghasilkan skor berupa angka dari IQ “Intellegence Quotient”.
- Tes Kepribadian; tes untuk mengevaluasi perilaku, emosi dan sifat untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pribadi serta mengenali permasalahan pribadi atau gangguan emosi.
- Tes karir; bertujuan untuk mengetahui seberapa dalam ketertarikan seseorang dalam jenjang karir yang diminati.
- Tes neuropsikologi; berbagai macam tes untuk mengukur kemamouan kognitif bagi individu yang mengalami kerusakan otak atau masalah saraf yang biasanya menemukan masalah dan pelemah dari tingkat penilaian fungsi tubuh. Untuk anak-anak yang memiliki keterlambatan mental atau kelumpuhan.
- Tes klinis tertentu; tes psikologi untuk menemukan kasus atau permasalahan seseorang di tingkat klinis, seperti depresi atau kecemasan.
Di era modern seperti sekarang ini, banyak tes-tes
psikologi online yang dibuat. Tes psikologi online memiliki keuntungan, seperti
lebih praktis, mudah diakses, dan juga hemat, karena tidak jarang website
penyedia tes psikologi online adalah gratis. Selain mudah diakses dan praktis
karena tidak membutuhkan kertas untuk dicetak, tetapi hanya menggunakan
internet dan gadget atau computer untuk mengaksesnya. Pada skoring tes, hasil
biasanya langsung keluar secara otomatis dilakukan oleh server penyedia layanan
atau computer.
Kebanyakan para penyedia psikotes online menyediakan
tes intelegensi, kepribadian, dll. Dan menurut saya, tes psikologi online untuk
mengukur intelegensi mirip dengan tes intelegensi manual. Tesnya berupa pilihan
gambar yang cocok dengan gambar sebelumnya, ataupun angka-angka tertentu. Pengalaman
saya mengisi psikotes online hanya pernah mengisi tes intelegensi.
Kelemahan pada tes psikologi online adalah masalah
keakuratan pada hasil tesnya. Hal ini mungkin dikarenakan tes yang sudah lama
ada/ tidak diperbaharui sehingga terdapat kunci jawaban yang akan mempengaruhi
kejujuran hasil tes. Jadi, untuk hasil tes psikologi online bias diragukan.
Lain cerita pada tes psikologi online yang harus diisi
dengan cara men-dowload soal dalam bentuk file (misalkan pdf), jika sudah
selesai diisi kemudian dikirimkan (bisanya via email) kepada penyedia tes untuk
skoring/ interpretasi hasil. Biasanya dalam interpretasi atau penilaian hasil
tesnya dilakukan oleh tester/ professional yang ahli seperti psikolog.
Menurut saya, saya lebih memilih untuk melakukan
psikotes yang langsung berhadapan dengan penguji tes/ tester dibanding dengan
psikotes online. Karena menurut saya, psikotes yang manual dan langsung, bisa
jauh lebih memiliki hasil yang akurat dikarenakan memakan waktu proses untuk
interpretasi dan skoring hasilnya, yang biasanya akan keluar 1-2 minggu setelah
melakukan tes.
---------------------------------------------------------
Image source: http://latihan-psikotes.blogspot.co.id/2012/03/tips-sukses-tes-psikotes.html
---------------------------------------------------------
Image source: http://latihan-psikotes.blogspot.co.id/2012/03/tips-sukses-tes-psikotes.html
Komentar
Posting Komentar